quransunnahpemahamansahabat. Powered by Blogger.

About us

Flickr

Find Us On Facebook

Advertisement

Featured Video

Featured Video

Video Of Day

Rekomendasi Kami

Popular Posts

Kamu Pasti Tertarik

MoreBaru diupdate

Wednesday, October 14, 2015

ISLAM ITU INDAH


Segala puji hanya milik Allah. Sholawat dan dalam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad, keluarga dan para sahabat beliau. Wa ba’du,
Begitu banyak sisi keindahan Islam yang dapat kita rasakan bersama. Begitu banyak pula pahala yang Allah siapkan bagi hamba-Nya yang menjadikan Islam sebagai agama baginya. Hanya saja, sisi keindahan Islam yang begitu banyak tersebut mungkin belum diketahui oleh banyak manusia. Maka itu, simaklah tulisan ringkas berikut, yang menjelaskan bahwa Islam itu indah.



ISLAM AGAMA FITRAH
Sesungguhnya agama yang diridhai Allah ta’ala hanyalah Islam. Hal ini sebagaimana dalam firman-Nya:
إِنَّ ٱلدِّينَ عِندَ ٱللَّهِ ٱلۡإِسۡلَـٰمُ‌ۗ 
“Sesungguhnya agama (yang diridhai) di sisi Allah hanyalah Islam.” (QS. Ali Imran: 19)
Hal ini disebabkan karena Islam merupakan agama yang sesuai dengan fitrah manusia, sesuai dengan akal sehat dan senantiasa cocok pada setiap masa sampai kapan pun, hingga datang ketetapan dari Allah ta’ala bagi semua makhluk-Nya, yaitu hari kiamat.
Demikian juga, sebab manusia diciptakan dalam keadaan fitrah, yakni Islam. Rasulullah n bersabda:
مَا مِنْ مَوْلُوْدٍ إِلاَّ يُوْلَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ، فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ أَوْ يُنَصِّرَانِهِ أَوْ يُمَجِّسَانِهِ.
“Tidaklah setiap anak dilahirkan melainkan dalam keadaan fitrah (Islam). Adapun yang menyebabkannya berkeyakinan Yahudi, Nasrani atau Majusi adalah kedua orangtuanya.” (Muttafaq ‘alaihi)

[
ISLAM AGAMA KESELAMATAN
Kata al-Islam terambil dari kata salima–yaslamu yang berarti keselamatan atau aslama–yuslimu yang berarti berserah diri. Hal ini sesuai dengan sifat asli manusia yang telah diciptakan Allah ta’ala sejak awal, yaitu mencintai kedamaian dan keselamatan. Hal itu sekaligus membantah propaganda orang-orang Yahudi dan Kristen yang menjanjikan keselamatan dan kedamaian bagi para pemeluknya. Karena sesungguhnya kedamaian dan keselamatan itu hanya ada di dalam agama Islam dan tidak hanya ada di dunia fana ini, namun hakikat kedamaian dan keselamatan yang senantiasa diharapkan oleh umat manusia adalah kedamaian, ketenangan, dan keselamatan yang abadi di akhirat kelak, di dalam surga-Nya. Allah ta’ala berfirman:
وَقَالُواْ لَن يَدۡخُلَ ٱلۡجَنَّةَ إِلَّا مَن كَانَ هُودًا أَوۡ نَصَـٰرَىٰ‌ۗ تِلۡكَ أَمَانِيُّهُمۡ‌ۗ قُلۡ هَاتُواْ بُرۡهَـٰنَڪُمۡ إِن ڪُنتُمۡ صَـٰدِقِينَ (١١١) بَلَىٰ مَنۡ أَسۡلَمَ وَجۡهَهُ ۥ لِلَّهِ وَهُوَ مُحۡسِنٌ۬ فَلَهُ ۥۤ أَجۡرُهُ ۥ عِندَ رَبِّهِۦ وَلَا خَوۡفٌ عَلَيۡهِمۡ وَلَا هُمۡ يَحۡزَنُونَ (١١٢)
“Dan mereka (Yahudi dan Nasrani) berkata: "Sekali-kali tidak akan masuk surga kecuali orang-orang Yahudi atau Nasrani". Demikian itu hanya angan-angan mereka yang kosong belaka. Katakanlah: "Tunjukkanlah bukti kebenaranmu jika kamu adalah orang yang benar". (Tidak demikian) bahkan barang siapa yang menyerahkan diri kepada Allah sedang ia berbuat kebajikan, maka baginya pahala pada sisi Rabb-nya dan tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.” (QS. al-Baqarah: 111-112)


ISLAM AGAMA TAUHID
Selain itu, Islam juga menyuruh agar segala macam peribadatan hanya ditujukan kepada Allah ta’ala semata, sehingga kedudukan semua manusia sama di hadapan-Nya. Karena sesungguhnya Allah tidak melihat pada fisik atau harta manusia, namun Dia melihat pada amal shalihnya. Hal ini sangat sesuai dengan sabda Rasulullah n berikut:
إِنَّ اللَّهَ لاَ يَنْظُرُ إِلَى صُوَرِكُمْ وَأَمْوَالِكُمْ وَلَكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوْبِكُمْ وَأَعْمَالِكُم.
“Sesungguhnya Allah tidak melihat rupa (fisik) dan harta kalian, akan tetapi Dia melihat pada hati dan amal perbuatan kalian.” (HR. Muslim)
Cukuplah bagi kita satu ayat ini yang menunjukkan bahwa Islam adalah agama tauhid. Firman-Nya:
وَمَآ أُمِرُوٓاْ إِلَّا لِيَعۡبُدُواْ ٱللَّهَ مُخۡلِصِينَ لَهُ ٱلدِّينَ حُنَفَآءَ (٥)
“Dan mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan agama kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus.” (QS. al-Bayyinah: 5)
Memurnikan agama kepada Allah berarti mentauhidkan-Nya. Sedangkan hanif (lurus) berarti jauh dari kesyirikan dan kesesatan, serta dekat kepada tauhid dan kebenaran.


ISLAM SESUAI AKAL SEHAT MANUSIA
Agama Islam juga memiliki konsep ketuhanan yang mudah dipahami dan sesuai dengan akal sehat manusia. Ia tidak mengandung kerancuan dan kebingungan sebagaimana agama lain yang memiliki banyak tuhan, seperti konsep trinitas yang penuh dengan kerancuan dan kepalsuan.
Akal sehat manusia pasti mengatakan bahwa keteraturan yang terjadi pada alam semesta bukanlah suatu kebetulan. Telah dipahami bersama bahwa keteraturan tidak dapat terjadi dengan banyaknya sesuatu yang mengatur, akan tetapi keteraturan hanya dapat terjadi jika hanya ada satu Dzat Yang Maha Agung yang mengatur alam semesta tanpa cacat. Allah ta’ala berfirman seraya membantah penyembahan kepada selain-Nya:
ذَٲلِكَ بِأَنَّ ٱللَّهَ هُوَ ٱلۡحَقُّ وَأَنَّ مَا يَدۡعُونَ مِن دُونِهِ ٱلۡبَـٰطِلُ وَأَنَّ ٱللَّهَ هُوَ ٱلۡعَلِىُّ ٱلۡڪَبِيرُ (٣٠)
“Demikianlah, karena sesungguhnya Allah, Dia-lah yang hak dan sesungguhnya apa saja yang mereka seru selain dari Allah itulah yang batil, dan sesungguhnya Allah Dia-lah yang Maha Tinggi lagi Maha besar.” (QS. Luqman: 30)
Allah ta’ala berfirman pula dalam ayat yang lain:
“Orang-orang Yahudi berkata: "Uzair itu putra Allah" dan orang-orang Nasrani berkata: "al-Masih itu putra Allah". Demikianlah itu ucapan mereka dengan mulut mereka, mereka meniru perkataan orang-orang kafir yang terdahulu. Allah melaknat mereka, bagaimana mereka sampai berpaling? Mereka menjadikan orang-orang alimnya dan rahib-rahib mereka sebagai tuhan selain Allah dan (juga mereka mempertuhankan) al-Masih putra Maryam, padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan yang Esa, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Maha suci Allah dari apa yang mereka persekutukan.” (QS. at-Taubah: 30-31)
Firman-Nya:
“Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah ialah al-Masih putra Maryam", Padahal al-Masih (sendiri) berkata: "Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhan-ku dan Tuhan-mu". Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan baginya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zhalim itu seorang penolongpun.” (QS. al-Maidah: 72)


ISLAM AGAMA SEMPURNA
Islam dengan berbagai keutamaannya merupakan agama yang menyempurnakan syariat-syariat yang telah berjalan pada umat-umat sebelumnya. Firman-Nya:
وۡنِ‌ۚ ٱلۡيَوۡمَ أَكۡمَلۡتُ لَكُمۡ دِينَكُمۡ وَأَتۡمَمۡتُ عَلَيۡكُمۡ نِعۡمَتِى وَرَضِيتُ لَكُمُ ٱلۡإِسۡلَـٰمَ دِينً۬ا‌ۚ 
“Pada hari ini telah Ku-sempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam jadi agama bagimu.” (QS. al-Maidah: 3)
Dalam menyikapi ayat yang mulia ini, Imam Malik v berkata dalam kitab Tafsir Ibnu Katsir dari riwayat Bukhari v dengan perkataan yang diabadikan oleh ulama dan senantiasa digunakan sebagai dalil penguat dalam membantah orang-orang yang gemar mengadakan atau mengerjakan hal baru dalam agama. Perkataan itu adalah:
وَمَا لَمْ يَكُنْ يَوْمَئِذٍ دِيْنًا فَلاَ يَكُوْنُ الْيَوْمَ دِيْنَا.
“Dan apa yang tidak dianggap sebagai agama pada hari itu, maka tidaklah pula dianggap agama pada hari ini. " (Lihat: Tafsir Ibn Katsir pada surat al-Maidah: 3)
Salah satu pelajaran penting yang dapat diambil dari perkataan Imam Malik v di atas adalah bahwa Islam adalah agama yang paling lengkap, dan kedatangannya berfungsi sebagai penyempurna dari syariat nabi dan rasul terdahulu.
Di antara bukti yang menunjukkan bahwa Islam merupakan agama yang sempurna adalah perkataan Abu Dzar al-Ghifarizyang diabadikan oleh Imam ath-Thabrani v dalam kitabnya al-Mu'jam al-Kabir dari jalan Sufyan bin 'Uyainah v yang redaksinya sebagai berikut:
تَرَكَنَا رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَمَا طَائِرٌ يُقَلِّبُ جَنَاحَيْهِ فِي الْهَوَاءِ إِلاَّ وَهُوَ يَذْكُرُنَا مِنْهُ عِلْماً، قَالَ: فَقَالَ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَا بَقِيَ شَيْءٌ يُقَرِّبُ مِنَ الْجَنَّةِ وَيُبَاعِدُ مِنَ النَّارِ إِلاَّ وَقَدْ بُيِّنَ لَكُمْ.
“Rasulullah n meninggalkan kami sementara itu tidaklah ada seekor burung yang mengepakkan kedua sayapnya di langit melainkan beliau telah menjelaskan ilmunya kepada kami. Beliau n bersabda: "Tidaklah tersisa sesuatupun yang dapat mendekatkan (diri) kepada surga dan yang menjauhkan dari neraka, melainkan telah dijelaskan kepada kalian."  (Hadits shohih. Lihat ash-Shohihah no. 1803)

ISLAM MENGHAPUS DOSA SEBELUMNYA
Di antara keindahan Islam yang lainnya adalah, bahwasanya Islam menghapuskan keburukan dan dosa-dosa manusia apabila ia mau memeluknya, dan tidak menghapus kebaikan-kebaikan yang telah dilakukannya sebelum memeluk Islam, namun justru menetapkan kebaikan itu sebagai amal shalih baginya dan akan dilipatgandakan sampai 700 kali. Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah n dalam haditsnya yang shahih, dari sahabat Abu Sa'id al-Khudri zdalam Shahih al-Bukhari yang berbunyi:
إِذَا أَسْلَمَ الْعَبْدُ فَحَسُنَ إِسْلاَمُهُ يُكَفِّرُ اللَّهُ عَنْهُ كُلَّ سَيِّئَةٍ كَانَ زَلَفَهَا، وَكَانَ بَعْدَ ذَلِكَ الْقِصَاصُ، الْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعِ مِائَةِ ضِعْفٍ، وَالسَّيِّئَةُ بِمِثْلِهَا إِلاَّ أَنْ يَتَجَاوَزَ اللَّهُ عَنْهَا.
“Apabila seorang hamba masuk Islam lalu baik keislamannya, niscaya Allah akan menghapus seluruh kesalahan yang pernah dilakukan, setelah itu dibalaslah semua amalnya, satu kebaikan dilipatgandakan menjadi 10 kali semisalnya hingga bisa mencapai 700 kali. Sedangkan satu kejelekan dilipatgandakan sekali semisalnya, kecuali bila Allah mengampuninya.” (HR. Bukhari)
Jadi, apabila seorang muslim senantiasa menjaga agamanya dengan baik, dan bertaubat dari setiap kesalahannya, niscaya Allah ta’ala akan mengampuni dosa-dosanya.
Demikianlah uraian singkat tentang beberapa sisi keindahan Islam. Semoga bermanfaat. Wallahu ta’ala a’lam.

(Oleh: Dimas Novianto)



No comments:

Post a Comment

FREE WORLDWIDE SHIPPING

BUY ONLINE - PICK UP AT STORE

ONLINE BOOKING SERVICE